PENENTUAN ARAH KIBLAT
A.Dasar Hukum Arah Kiblat
Menghadap ke arah kiblat merupakan salah satu syarat syah untuk
mengerjakan shalat, Sehingga apabila ada seseorang mengerjakan shalat
tidak menghadap ke arah kiblat maka shalatnya tidak shah.dan wajib
menggulang. Kewajiban menghadap kiblat ini berdasarkan firman Allah swt
dalam surat Al Baqoroh ayat 142 sampai ayat 149. Juga
berdasarkan sabda nabi pada waktu nabi sedang mengerjakan shalat pada
waktu itu adalah menghadap ke arah Baitul maqdis. Seketika di tenggah
shalat nabi langsung beralih ke ka'bah.
B. Dasar perhitungan arah kiblat
Untuk mengetahui arah kiblat diperlukan beberapa langkah yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu:
1. Koordinat ka'bah
koordinat ka'bah adalah data mengenai letak ka'bah secara
geografis yang mencakup tentang garis lintang ka'bah dan bujur ka'bah.
Mengenai koordinat ka'bah terdapat beberapa versi di antaranya:
a. Menurut kitab Durusul falakiyah karya kh Ma'sum ali kwaron jombah
lintang makah 21° 30' Lintang Utara dan bujur makkah 39° 50' bujur
timur.
B. Kitab irsadul murid lintang makkah 21° 25' 14.7" LS Dan 39° 49' 40".
C. Google earth lintang ka'bah 21° 25' 21.12" LU Dan 39° 49' 34.35" BT dan masih banyak versi lagi.
2. Koordinat tempat
Adalah letak suatu tempat yang hendak diketahui arah kibltanya,
mencakup garis lintang dan garis bujur. Data mengenai koordinat suatu
tempat bisa di dapat melalui Gps, google earth, atlas atau sumber lain
yang akurat.
Sebagai contoh misalnya kota Kediri jawa timur memiliki koordinat
7° 49' LS dan 112° 00' BT artinya kediri terletak pada 7° 49' di
selatan garis katulistiwa dan terletak pada 112° 00' sebelah timur
grenwich london.
Dalam mengerjakan perhitungan astronomi baik untuk arah kiblat, Awal
bulan hijriyah atau pun mengerjakan gerhana, Apabila lintang selatan atau
bujur barat maka, diberi tanda min (-), sementara bila lintang utara
atau bujur timur tdk di beri tanda min. Contoh untk kediri di tulis -7° 49'
C.Rumus Arah Kiblat
Dalam menentukan arah kiblat, Ahli Falak ada yang menggunakan
rumus yang menghasilkan arah kiblat di ukur dari arah utara sejati
<true north> ke arah barat, ada pula yang menggunakan rumus
dengan hasil perhitungan arah kiblat di ukur dari arah barat ke utara,
dan ada pula yang menggunakan rumus dengan hasil perhitungan arah
kiblat searah jarum kompas [ 360 derajat ]. Dan rumus yg beliau beliau
pakai beraneka ragam, sebagaimana contoh berikut ini:
1. Rumus Arah Kiblat dihitung dari arah barat ke utara.
Rumus ini semisal yang di terapkan oleh pengarang kitab
Badiatul misal Kh. Ma'sum ali jombang dalam kitab durusul falakiyah.
Rumusnya bisa menggunakan cotan B = tan K x cos P : sin C - sin P : tan C
keterangan:
k= lintang Ka'bah
P= lintang tempat
C= selisih antara bujur tempat dengan bujur ka'bah
sebagai contoh mengetahui arah kiblat untk kota kediri jawa timur
data:
K= 21° 25' 21.15"
P= -7° 49'
C= ( 112° 00' - 39° 49' 34.35" ) hasilnya c= 72° 10' 25.65"
Proses perhitungan dengan kalkulator Casio fx 4500p
B= shift tan ( tan K cos P / sin C - sin P / tan C )
hasilnya adalah 24° 19' 29.84" di hitung dari barat ke utara.
2.Rumus arah kiblat di ukur dari utara ke barat
Rumus ini sebagaimana yang di pakai oleh gus Uzal sahruna blitar dalam
program waktu shalat Assahru, Beliau menggunakan rumus
O"arah"= shift tan (1/(cos P tan K /sin (L -M) -Sin P / tan C )
keterangan
K= lintang kabah
M= Bujur ka'bah
P= Lintang tempat
L= Bujur tempat.
Contoh arah kiblat kediri
data :
K= 21° 25' 21.12"
M= 39° 49' 34.35"
P= -7° 49'
L= 112° 00".
Adapun proses hisab dg kalkulator Casio fx 4500 adalah
O= shift tan( 1 / (cos P tan K / sin ( L - M ) - sin P / tan ( L-M)
Hasilnya adalah 65° 40' 30.16" di ukur dari arah utara ke barat.
3 Rumus arah qiblat se arah jarum kompas
Metode ini di pake oleh yai ahmad ghozali dalamIrsadul murid rumus nya
A= 360 - M + L bila hasilnya lebih besar dari 360 maka, dikurangi 360
H= shif sin ( sin P ain K + cos P x cos K x cos A )
Q= 360 - shift cos (( sin K - sin P x sin H ) / cos P / cos H )
contoh arah kiblat kediri
A= 360 - M + L = 432° 10' 25.6"
karena lebih 360 maka A= 432° 10' 25.6" - 360 = 72 °10' 25.6"
H= shif sin ( sin P ain K + cos P x cos K x cos A )
hasilnya sama dengan 13° 27' 12.1"
Q= 360 - shift cos (( sin K - sin P x sin H ) / cos P / cos H )
hasilnya sama dengan 294° 19' 29.8"
Oleh: Ibnul Yaum Alimustofa Al Maisani
Maesan, selasa kliwon 12 desember 2011 M 13:05 wib
Jazakallahu khoir ilmu yang sangat penting karena berkaitan ketepatan kiblat shalat umat Islam. Semoga Barokah.
ReplyDelete