HISAB
AWAL BULAN HIJRIYAH
I. KONVERSI
1.
Terlebih
dahulu tanggal, bulan dan tahun masehi dijadikan bilangan hari semua dengan
berdasarkan system ( konsep ) matematik.
a. Bulan dan tahun masehi masing-masing
dikurangi satu, misalnya tanggal
24 November 2003 diubah menjadi
24 bulan Oktober 2002 M. ( tanggal tetap )
b.
Tahun
yang sudah diubah dibagi 4 , hasilnya yang di depan koma dikalikan 1461 dan jika
terdapat sisa di belakang koma, bilangan itu dikalikan 4 lalu dikalikan lagi
365 hari.
c.
Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan
hari sesuai dengan umur bulan masehi.
2.
Jumlah hari dikurangi anggaran Gregorius 13 hari
( berlangsung sampai tahun 2099 ). Bilangan 13 ini berasal dari 10 hari akibat
pembaharuan sistim Gregorius sedangkan yang 3 hari ialah abad 17, 18, dan 19
yang dalam perhitungan dianggap sebagai tahun panjang padahal semestinya tahun
pendek. Anggaran Gregorius akan selalu tambah, apabila jumlah tahun abad tidak
habis di bagi 400 tahun.
Contoh:
-
abad 20, berjumlah 2000 th, habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius tetap
13 hari
-
abad 21, berjumlah 2100 th, tidak habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius
menjadi 14 hari
-
abad 22, berjumlah 2200 th, tidak habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius
menjadi15 hari
-
abad 23, berjumlah 2300 th, tidak habis di bagi 400 th, maka anggaran gregorius
menjadi 16 hari
-
abad 24, berjumlah 2000th, habis di bagi 400th, maka anggaran gregorius tetap 16
hari, begitu seterusya.
Anggaran
Gregorius ini berguna untuk mengoreksi jumlah hari yang kita hitung. Perlu di
ketahui anggaran Gregorius ini dimulai pada waktu pemerintahan Romawi di pegang
oleh kaisar PAUS GREGORIUS XIII. Waktu itu atas saran seorang ahli astronomi,
hari yang menurut perhitungan Julius di nyatakan hari jumat tanggal 5 oktober
1582 M di sempurnakan menjadi hari jumat tanggal 15 oktober 1582 M. perhitungan
ini selisih 10 hari, yang di kenal dengan Anggaran Gregorius. Sehingga jelaslah
kalau kita menghitung jumlah hari sebelum tanggal 4 oktober 1582 M, tidak usah
di kurangi Anggaran Gregorius.
PERSAMAAN ISTILAH
HARI DAN PASARAN
DALAM MEMBACA HASIL PERHITUNGAN
H
A R I
|
PASARAN
|
||
S
i s a
|
A
r t i
|
S
i s a
|
A
r t i
|
1
|
SABTU
|
1
|
KLIWON
|
2
|
AHAD
|
2
|
LEGI
|
3
|
SENIN
|
3
|
PAING
|
4
|
SELASA
|
4
|
PON
|
5
|
RABU
|
5
/ 0
|
WAGE
|
6
|
KAMIS
|
||
7
/ 0
|
JUMAT
|
RUMUS USIA BULAN DALAM SATU TAHUN MASEHI
Nama
Bulan
|
JAN
|
FEB
|
MAR
|
APR
|
MEI
|
JUN
|
JUL
|
AGT
|
SEP
|
OKT
|
NOP
|
DES
|
Bulan Ke
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Usia Bulan
|
31
|
28/29
|
31
|
30
|
31
|
30
|
31
|
31
|
30
|
31
|
30
|
31
|
Kabisat ♥
|
31
|
60
|
91
|
121
|
152
|
182
|
213
|
244
|
274
|
305
|
335
|
366
|
Basitoh ♦
|
31
|
59
|
90
|
120
|
151
|
181
|
212
|
243
|
273
|
304
|
334
|
365
|
Keterangan :
Angka-angka tersebut di atas adalah bilangan
hari.
♥
Kabisat = tahun yang berumur panjang. ♦
Basitoh = tahun yang berumur pendek.
Contoh :
Bertepatan Hari dan Pasaran
apakah tanggal 24 November
2003 ?
Uraian
:
Tanggal 24 November 2003 bila diuraikan = 2002 tahun
+ 10 bulan + 24
hari
Langkah Penghitungan :
1. 2002
: 4 = 500,5 = 500 daur
0,5 x 4 = 2 tahun
2. 500 daur
x 1461 = 730500 hari
2 tahun
x 365 = 730 hari
10
bulan ( lihat usia bulan ) = 304 hari
24 hari = 24 hari
= 731558 hari
Anggaran gregorius = 13 – hari
Jumlah
hari 24 Nov. 2003 = 731545 hari
3. Mencari nama hari : Jumlah hari 24 Nov. 2003 : 7 = Sisa
731545 : 7 = 104506,4286 ( yang diambil angka di belakang koma saja )
731545 : 7 = 104506,4286 ( yang diambil angka di belakang koma saja )
0,4286 x 7 = 3,0002 Sisa = 3 = SENIN
4. Mencari nama Pasaran :
Jumlah hari 24 Nov.
2003 : 5 = Sisa
731545
: 5 = 146309, __ ( bila tidak ada angka di belakang koma,
berarti 0)
Sisa = 0 = WAGE.
Atau Jumlah hari 24 Nov. 2003 = 731545
di ambil angka yang paling belakang = 5 di hitung dari kliwon = WAGE
Kesimpulan : tanggal 24 November 2003 jatuh pada hari SENIN
WAGE
II. ECLIPTIC LONGITUDA MATAHARI ( ELM )
ASENSIA
REKTA ( A’ ) DAN DEKLINASI MATAHARI ( U )
Dengan
jalan jumlah hari 24 November 2003 dikurangi jumlah hari ( tgl. 31
Desember 1984 = 724643 Rumus ) ditambah perkiraan saat maghrib WIB menjadi GMT
:
731545
– 724643 + ( 11 / 24 ) = J
J
= 6902.458333
Kita
masukkan ke rumus
C =
279.5751 + J x 0.985647 EXE
7082.962449
G =
356.967 + J x . 985600
EXE 7160.029933
|
ELM N = C + 1.916294 sin G + . 020028 sin 2 G + . 000 290 sin 3 G = 7081.711474
Asensiarecta
( A’ ) = tan –1 ( .
917451381 tan N )
|
Deklinasi (
U ) =
sin–1 (
.397847914 sin N )
= -20º
30º 27.85º
Catatan :
( A’ ) =
Asensia Recta
( U ) =
Deklinasi Matahari
( 11/24) = 11 perkiraan terbenam matahari GMT
24
pembagi dalam sehari semalam 24 jam.
III. SAAT TERBENAM MATAHARI ( X )
Yaitu
saat terbenam matahari pada tanggal terjadinya ijtima’, ( pada kitab Nurul
Anwar dan kitab-kitab hisab lainnya ) jika terjadi ijtima’ setelah ghurub maka
tanggal atau hari berikutnya yang dihisab, dengan tujuan hasil akhir ( IRTIFA’
} akan di atas ufuk atau bernilai Plus, namun dalam kitab ini disesuaikan
dengan tanggal saat terjadinya ijtima’ dengan tujuan jika hasilnya Plus ( + )
maka hilal di atas ufuk Hakiki dan jika hasilnya sebaliknya ( - ) maka hilal
masih berada di bawah ufuk.
Langkah selanjutnya menentukan ketinggian Matahari waktu
terbenam dengan rumus :
A. Tinggi
Matahari ( C’ )
( C’ ) = 0º – Semi diameter – Revracsi – Dip.
|
Semi diameter = 0º 16’ ( rata-rata Semi diameter matahari )
Revracsi =
0º 34.5’
Dip = 0.0293 √ K
( Ketinggian )
K ( Ketinggian tempat =
sebagai contoh 5 m )
|
-0º 54’ 25.86’’
B. Sudut Waktu
Matahari ( Q )
( Q ) = Cos –1 ( - tan P x tan U +
sin C’ / Cos P /
|
Markaz
Pantai Serang Blitar
P = -8º 19’ 52.86’’ U = -20º 30’ 27.85’’
V = 112º 13’ 23.2’’ C’ = -0º 54’ 25.86’’
E = 0º 13’ 25’’ ( lihat jadwal perata waktu )
|
94º 7’ 14.89’’
C. Terbenam
Matahari ( X )
( X )
= ( Q / 15 + ( 105 – V
) / 15 + 12 – E
17º 34’ 10.44’’
|
Catatan :
105 adalah tolok ukur waktu Indonesia bagian
barat, jika ingin merubah WIT atau WITENG maka harus ditambah menjadi 120 untuk
WITENG atau 135 untuk WIT.
IV. AZIMUT
MATAHARI (A)
Cara menghisab Azimut
Matahari dengan rumus :
A = tan –1 ( -sin P / tan Q +
|
Lintang
tempat ( P ) = -8º 19’ 52.86’’
Deklinasi
( U ) = -20º 30’ 27.85’’
Sudut Waktu ( Q ) = 94º 7’ 14.89’’
|
-20º 52’ 52.82’’
V. APPARENT LONGITUDE
BULAN ( ALB ) / APPRRENT LATITUDE BULAN ( ALA ) ASENSIAREKTA BULAN ( R ) DAN DEKLINASI
BULAN ( Z )
Sebelum menghisab Asensiarecta bulan terlebih dahulu jumlah
hari pada bab mencari Asensiarecta matahari dikurangi perkiraan Maghrib
ditambah waktu maghrib GMT. Menjadi:
j’ = j – (
11 / 24 ) + ( X – 7 ) / 24
j’ = 6902.458333 – 0.458333333
+ 10.56956847 EXE 6902.440
390
Jumlah hari ( J’ ) yang baru ini dimasukkan ke dalam
rumus ini
G’ = 18.25 + 13.17640 x j ’ EXE 90967.56555
N’
= 185.33
+ 13.06499
x
j ’ EXE 90365.64467
W
= 356.93
+ .
98560 x j ’ EXE 7159.975248
F = 323.05 +
13.22935 x j ’ EXE 91637.84977
O
= 98.64 + 12.19075 x j ’ EXE 84244.56518
|
-1º 35’ 56.82’’
ALB L = G’ +
6.29 sin N’ – ( 1.27 sin ( N’ – 2 O ))
+ . 66 sin 2 O +
. 21 sin 2 N’ – . 19 sin W – . 11 sin
2 F EXE
90968.46542
1. Asensia
Rekta Bulan ( R )
|
66º 27’ 11.39’’
2. Deklinasi
Bulan ( Z )
|
-23º 17’ 57.7’’
VI. SUDUT WAKTU BULAN ( T )
Dengan
memakai rumus :
T = A’ –
R + Q
|
A’ = Asensia
recta Matahari
R = Asensia rekta Bulan
Q = Sudut
waktu Matahari
Hisab
:
T
= 59º 36’ 13.26’’ – 66º 27’ 11.39’’ + 94º 7’ 14.89’’
87º 16’ 16.77’’
|
VII. IRTIFA’UL
HILAL HAKIKI ( H )
Rumus
:
H = sin –1 ( sin P sin Z
+
|
P = -8º 19’ 52.86’’
Z = -23º 17’ 57.7’’
T = 87º 16’ 16.77’’
|
5º 46’ 20.17’’
VIII. IRTIFA’UL HILAL MAR’I ( M’ )
Dengan
memakai Rumus di bawah ini, maka Revracsi, semi diameter, Horisontal pandang
dan kerendahan Ufuk sudah terkoreksi dengan sendirinya.
Rumus
:
M = H
– (( 0º 16’ /
. 2725 ) Cos H ) + 0º 16’
M’ = M + ( . 0167 / tan ( M + 7. 31 / ( M + 4.4
))) + . 0293 √ K
|
Hisab
|
5º 3’ 55.09’’
M’ = 5º 3’ 55.09’’+ ( . 0167 / tan ( 5º 3’ 55.09’’+ 7. 31/ ( 5º 3’ 55.09’’ + 4.4 ))) + . 0293 √5
|
IX. AZIMUT BULAN ( L’ )
Untuk
menghisab Azimut bulan dipakai rumus sebagai berikut :
L’ = tan –1 ( -sin P / tan T +
Cos P tan Z / sin T
)
|
P = -8º 19’ 52.86’’
T = 87º 16’ 16.77’’
Z = -23º 17’ 57.7’’
|
-22º
46’ 1.91’’
X. LAMA HILAL ( S )
Lama hilal di atas
ufuk atau disebut juga Muktsul hilal memakai Rumus :
S = M’ / 15 atau tinggi hilal mar’I / 15
|
Hisab
:
S
= 5º 17’ 38.99’’ / 15
0º 21’ 10.6’’
|
XI. JARAK
MATAHARI DAN BULAN ( R’ )
Rumus :
R’ = L’ – A
atau Azimut Bulan – Azimut
Matahari
|
Hisab
:
R’
= -22º 46’ 1.91’’ – 20º
52’ 52.86’’
-1º 53’ 9.09’’
|
Catatan : Jika nilai R’ plus ( + ) maka letak hilal di utara matahari
dan kalau nilai R’ minus ( - ), maka hilal berada di selatan matahari.
XII. ARAH RUKYAT ( N” )
Rumus :
N” = 270
+ L’ atau
270 + Azimut Bulan
|
Hisab
:
N”
= 270 + -
22º 46’ 1.91’’
247º 13’ 58’’
|
Arah
Rukyat dihitung dari titik utara mengikuti jarum jam sampai azimut bulan
XIII. NURUL
HILAL ( D )
|
D = √ ( Abs
( A – L’ )2 + H2 ) / 15 x 2,5
= 1.012087449
= 1 cm
Catatan : 2,5
cm =
1 inci = 1 jari
= 1 usbu’
XIV. KESIMPULAN
a.
Ijtima’ awal Syawal 1424 H. terjadi pada hari : Senin Wage Tgl. 24 November 2003.
Pukul
: 06.00
b.
Terbenamnya matahari pada pukul : 17 ; 34 ; 10.44
c.
Ketinggian Hilal hakiki : 5º 46’ 20.17’’
d.
Ketinggian Hilal Mar’i : 5º 17’ 38.99’’
e. Muktsul Hilal / lamanya : 21 menit
10.6 detik
f. Azimut Matahari : -20º 52’ 52.82’’
g. Azimut Bulan : -22º 46’ 1.91’’
h. Jarak Hilal dan Matahari : -1º 53’ 9.09’’
i. Arah rukyat : 247º 13’ 58’’
j. Nurul Hilal / besarnya : 1 cm
Jadi
Awal Syawal 1424 H. bertepatan dengan tanggal 25 November 2003 M.
XV. PROGRAM LIBRARY AS-SYAHRU
Sistim hisab pada kitab ini dapat
menggunakan Program Kalkulator yang dinamakan PROGRAM LIBRARY, dengan cara
memasukkan rumus-rumus yang ada di kitab ini ke dalam Casio Program Sheet
atau ke dalam File Casio FX 4500 dan yang sejenis, dengan demikian
selanjutnya kita cukup menombol EXE pada
kalkulator dan memasukkan tanggal, bulan, tahun, ketinggian tempat, lintang
tempat, bujur tempat dan perata waktu, maka akan keluar data yang menunjukkan waktu Maghrib, sudut
waktu matahari dan bulan, deklinasi matahari dan bulan, azimut matahari dan
bulan, Ketinggian bulan hakiki dan mar’i,
lama hilal di atas ufuq, jarak matahari dan bulan, arah rukyat, serta
nurul hilal.
Bagaimana detailnya akan dibahas
dalam bab Program Kalculator yang memuat Sistim AS-SYAHRU, sistim EPHYMERIS, sistim
NAUTIKA, sistim RISALATUL QOMAROIN, dan lain lainnya.
XVI.
PROGRAM PROGRAM KALCULATOR
A. PROGRAM
AWAL BULAN SISTIM AS-SYAHRU
F1 AS – SYAHRU
L 1 J = ( I “TG”– 30 + int (
275 B “BL” / 9 – int (( B + 9 ) / 12 ) ( 1 + int (( Y “H” – 4 int ( Y / 4 ) + 2
) / 3 )) + int (( Y – 1 ) x 365.25 )) + ( D “JAM” – 7 ) / 24– 724656 :
T = ( J + 31045.5 ) / 36525 :
L 2 N =J +724643 –( D – 8 )
/ 24 : H “HARI” = int ( frac ( N
/ 7 ) x 7 y
S “PAS“ = int ( frac ( N / 5 ) x 5y
L 3 C = 279.5751 +.985647J : G = 356.967 +.985600
J : N = C +1.916294 sin G+.020028 sin 2 G + .000290
sin 3 G :S = -(.267 (1 – .017cos G )) – 0º 34.5º – .0293√
K :
L 4 Q = 23.439281:
E = ( tan ( Q / 2 )) ² : X = .01675104 – .0000418T :
E = ( E sin 2C – 2 X sin G + ( 4 X ) E sin G cos 2C – .5E² sin 4C – ( 5 / 4 ) X² sin 2G ) x 180 / л / 15 y R = 259.18 – 1934.142T:
L 5 Q
= Q + .00256 cos R : U ”DO” = sin –1( sin Q sin N y A = tan –1 ( cos Q tan N : Z = 12 – E + ( 105 – V”BT” ) / 15 y T ”TO” = Cos–1 ( - tan P ”LT” tan U + Sin S / Cos
P / Cos Uy X ”MGR” = Z
= T / 15 y J = J – ( D – 7) /24 + ( X –7 ) / 24 :
L 6 G = 18.25 + 13.1764J : N = 185.33
+ 13.06499 J : W = 356.93 + . 9856 J : F = 323.05 + 13.22935
J : O = 98.64 + 12.19075 J :
L 7 C = 5.13 sin F + . 28 sin ( N + F ) – .28
sin ( F – N ) – . 17 sin ( F – 2
O ): L = G + 6. 29 sin N – ( 1.27 sin ( N – 2 O )) + .66
sin 2 O + .21 sin 2 N –.19 sin W – .11
sin 2 F :
L 8 R = tan –1 ((Cos Q sin L – sin Q tan C ) / cos L: Z ”DC”= sin–1 (cos Q
sin C + sin Q Cos C sin L y
L 9 N ”ZO” = tan–1 (tan U Cos P / sin T – sin P / tan Ty T ”TC” = A –
R + T y L ”ZC” = tan–1
(tan U Cos P / sin T – sin P / tan T y H = sin–1 ( sin
P sin Z + Cos P Cos Z
Cos T y
L 10 M = H – ( 0º 16’ / . 2725 ) Cos H – 0º 16’ : M
”MAR’I” = M + ( . 0167 / tan ( M + 7.31 / ( M +4.4 )))
+ . 0293
√ K y
S = M / 15 y
R = L – A y N = 270 + L y
H > 0 ➪ D “NUR” = √ ( Abs ( A – L ) 2 + H2 )
/ 15 x 2.5
KETERANGAN
TG =
Tanggal TO =
Sudut waktu mthr
BL =
Bulan MGR = Magrib
TH = Tahun DC =
deklinasi bulan
JAM = Pukul ZO = Azimut matahari
HARI =
Dimulai 1 = sabtu, 2 = ahad dst TC = Sudut waktu bulan
PAS =
Dimulai 1 = kliwon, 2 = legi, dst ZC = Azimut bulan
E =
Perata waktu H = Irtifa’ul hilal hakiki
DO =
Deklinasi matahari MAR’I = Irtifa’ul hilal mar’i
BT =
Bujur tempat S = muksul hilal
Z =
Waktu dhuhur R = Jarak hilal dg mthr
LT = Lintang tempat N = Arah ru’yah
NUR = nurul
hilal
adalah sebuah karya dari : Uzal sahruna blitar
adalah sebuah karya dari : Uzal sahruna blitar
No comments:
Post a Comment